Selasa, 07 Agustus 2012

"Tiga kata pendek yang mempunyai pengertian dan pengaruh besar dalam TAUBAT"


Mungkin sebagian dari kita sering kali mendengar kata Taubat, dan pula mengetahui kalimat Illahiyah dalam menyatakan taubat dan meminta ampunan, tapi mungkin penggalan hikmah dan kutipan ayat-ayat yang akan saya tuliskan berikut ini
(dari sumber tertulis) dapat menjadi tambahan renungan.

"Dan (ingatlah) kisah Dzun Nun (Yunus) ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya atau menyulitkannya, maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: Bahwa tidak ada tuhan (yang berhak di sembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami telah memperkenankan do'anya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. al Anbiyaa: 87-88)

Terdapat tiga kalimat pendek yang dipergunakan oleh Yunus A.S., namun
ketiganya mempunyai pengertian yang besar :

Pertama: Menunjukkan atas tauhid --tauhid uluhiyah--, yang dengannya Allah SWT mengutus para Rasul, menurunkan kitab-kitab, dan dengannya pula berdiri Surga dan Neraka: "La Ilaha Illa Anta" "tidak ada tuhan (yang berhak di sembah) selain Engkau".

Kedua: menunjukkan pembersihan Allah SWT dari seluruh kekurangan. Ini adalah makna tasbih yang dilakukan oleh langit dan bumi dan seluruh makhluk. Karena segala sesuatu di alam semesta bertasbih dengan memuji-Nya. "Subhaanaka" "Maha Suci Engkau".

Ketiga: Menunjukkan pengakuan atas dosa yang dilakukan. Tidak menjalankan hak Rabbnya dengan sempurna serta menzhalimi diri sendiri karena sikapnya itu. "Inni kuntu minazh zhaalimiin" "sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim " ini adalah tanda sebuah penyampaian taubat.

Tidak heran jika kata-kata yang pendek namun jujur dan ikhlas itu segera mendapatkan jawabannya di dunia ini, sebelum di akhirat:

"Maka Kami telah memperkenankan do'anya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. al Anbiya: 88)

Dan kata-kata yang mengandung tiga hal ini: peng-Esaan, pembersihan dan pengakuan, menjadi contoh bagi pujian dan do'a ketika terjadi kesulitan. Hingga dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia mensahihkannya diriwayatkan:

"Do'a saudaraku Dzun Nun (Nabi Yunus) yang jika dibaca oleh orang yang sedang tertimpa bencana nisaya Allah SWT akan menghilangkan bencana dan kesulitannya itu: "Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang melakukan kezaliman"...[H.R. Tirmizi]

"Laillaha illa anta Subhaanaka Inni kuntu minaz-zhaalimiin",,,

Saya teramat sering mendengar dan mengucap kalimat itu,, tapi baru tau kalo ternyata makna dan pengaruhnya jauh lebih besar dari pendeknya bacaan itu.......

[Rudy Saputra ,7 Agustus 2012, 22:08pm]

Sumber :  [ http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Taubat/Nabi.html]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Perbaikan maupun tanggapan, silahkan beri komentar